WUJUD KEBERHASILAN PENDIDIKAN ISLAM
Pendidikan Islam adalah pendidikan yang
bertujuan untuk membentuk seorang individu menjadi individu yang ber akhlakul
karimah, yang tidak menyimpamg dari kaidah-kaidah ajaran agama Islam sesuai
al-Qur’an dan al-hadits. Pendidikan Islam tidak hanya bisa didapat dari
sekolah-sekolah formal, namun dapat juga diperoleh di sekolah non formal.
Bahkan pendidikan Islam dapat diperoleh dari pembelejaran yang diberikan oleh
anggota keluarga sejak usia dini, pendidikan yang dilakukan sejak usia dini
biasanya dapat melekat dalam jiwa seorang individu.
Dewasa ini sudah banyak berdiri lembaga-lembaga
pendidikan yang berbasis Islami di Indonesia, mulai dari Pendidikan Anak Usia
Dini (PAUD), TK, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA bahkan sampai perguruan tinggi negeri
maupun swasta. Lembaga-lembaga ini didirikan dengan harapan dapat mencetak
kader-kader penerus bangsa yang ber akhlakul karimah dan paham akan hukum-hukum
agama Islam tentunya. Namun, hal ini tidak dapat dicapai dengan sekedar
mendirikan lembaga-lembaga pendidikan yang berbasis Islam, melainkan pendidik
harus dapat mencontohkan perilaku-perilaku yang dibenarkan oleh syariat Islam
dalam hal ini guru/pendidik menjadi uswatun hasanah.
Ditengah maraknya pendidikan Islam di Indonesia
banyak terjadi kekerasan yang dilakukan oleh oknum-oknum tertentu, diantaranya
organisasi masyarakat yang mengatas namakan jihad menegakkan agama Islam.
Seperti yang terjadi di Sukorejo, Kendal beberapa waktu yang lalu di bulan
ramadhan organisasi masyarakat Front Pembela Islam (FPI) yakni razia
waung-warung makan yang buka pada bulan ramadhan, dengan alasan tidak
menghormati bulan ramadhan yang seharusnya dilarang makan dan minum pada siang
hari bagi seorang muslim dengan cara kekerasan sampai menyebabkan kematian dan
banyaknya teror bom teroris di Inonesia. Dengan terjadinya tragedi tersebut
akan menumbuhkan anggapan pada masyarakat bahwa Islam itu identik dengan
kekerasan. Padahal dalam Islam tidak pernah diajarkan kekerasan dalam hal apa
pun, karena Islam merupakan agama yang santun. Jihad pada masa sekarang
sesungguhnya adalah jihad melawan hawa nafsu untuk menjalankan syari’at Islam
yakni menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya bukan seperti yang
dilakukan FPI.
Dalam hal ini, pemerintah harus ikut andil
dalam pemberantasan kekerasan terhadap seseorang atau suatu kelompok tertentu
yang dilakukan oleh suatu organisasi masyarakat tertentu dengan mengatas
namakan jihad di jalan Islam. Agar kekerasan yang terjadi seperti diatas tidak
terulang kembali. Sehingga tidak akan muncul anggapan-anggapan bahwa islam sama
dengan kekerasan/perang. Serta menyelamatkan anak bangsa dengan pribadi-pribadi
yang keras/fanatisme menjadi pribadi-pribadi yang toleran terhadap pluralisme,
karena bangsa Indonesia adalah bangsa yang mempunyai berbagai macam suku, adat,
tradisi, budaya, bahasa, agama yang berbeda, namun tetap satu bangsa yaitu
bangsa Indonesia. Jadi, sangat diperlukan sifat toleran untuk menjaga kerukunan
anatar warga negara.
Kesimpulannya, untuk mewujudkan keberhasilan
dalam pendidikan dan khususnya pendidikan Islam dipengaruhi banyak hal tidak
hanya lembaga-lembaga pendidikan yang berbasis Islam, keluarga, bahkan
lingkungan masyarakat pun mempengaruhi, apabila lingkungan baik maka
kepribadian/akhlak seseorang pun akan ikut baik sebaliknya apabila lingkungan
buruk maka akan buruk pula kepribadian/akhlak seseorang. Jika akhlak peserta
didik itu baik (akhlakul karimah) maka itulah bentuk keberhasilan
pendidikan Islam.
No comments:
Post a Comment