My Time

Tuesday, May 12, 2015

AGEN PEMBANGUN NEGERI



AGEN PEMBANGUN NEGERI

            Mahasiswa sering kali disebut-sebut sebagai agen perubahan (agents of change) dan pembangunan (development agency) negeri. Namun, pada kenyataannya apakah hal tersebut benar-benar nyata adanya? Hal tersebut dapat disimpulkan dengan kenyataan yang terjadi di lapangan.
            Dewasa ini sering kali kita temui perilaku-perilaku mahasiswa yang tidak  mencerminkan dirinya sebagai agen perubahan dan pembangunan negeri. Misalnya saja, tentu sudah tidak asing lagi bagi kaum awam sekalipun bahwa mahasiswa adalah sosok yang sudah biasa menjadi buruan para penegak hukum, karena mereka adalah langganan demonstran. Dalam hal ini mahasiswa tak jarang melalukan anarkisme pada saat mereka berdemo sehingga membuat para penegak hukum merasa gemas pada sosok yang sering disebut-sebut sebagai agen pembangunan ini.
            Dengan adanya kejadian-kejadian yang sering kali terjadi itu, image mahasiswa sebagai agen perubahan lama kelamaan tentu akan pudar dengan sendirinya, karena mahasiswa dianggap sebagai biang rusuh dan perusak. Hal tersebut dipicu oleh perilaku-perilaku mahasiswa itu sendiri. Bahkan tidak hanya jadi langganan pendemo, melainkan masih ada hal lain yang menjadi pemicu berubahnya image mahasiswa sebagai agen pembangunan menjadi korban pembangunan.
Korban Pembangunan
            Mengapa image mahasiswa berubah menjadi korban pembangunan? Tidak ada alasan lain kecuali atas dasar perilaku dari mahasiswa itu sendiri. Mahasiswa yang seharusnya menjadi tonggak pembangunan masa depan negeri, dewasa ini sudah mulai diragukan keberadaannya. Banyak hal yang memicu adanya keraguan masyarakat atas hal tersebut.
Pada era sekarang ini era dimana semua hal serba modern dengan kemajuan teknologi yang seharusnya membuat mahasiswa menjadi lebih semangat dalam membangun skil untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di negara tercinta ini. Namun, berbeda dengan kenyataan yang terjadi di lapangan, pada kenyataannya dengan adanya kemjuan dalam berbagai hal ini justru membuat kualitas mahasiswa semakin merosot. Karena, kemjuan teknologi itu disalah gunakan sebagai alat hura-hura dan menimbulkan perilaku konsimtif mahasiswa semakin meningkat. Pada era global ini mahasiswa menginginkan hal-hal yang serba cepat dan instan. Maunya lulus dengan nilai bagus tapi tidak ada ikhtiar yang berarti. Maunya santai-santai dan hura-hura mengikuti trend yang ada.
Untuk mengembalikan image mahasiswa sebagai agen pembangu negeri mahasiswa harus merubah perilaku-perilaku yang menjadi pemicu hilangnya image tersebut. Yakni, dengan berperilaku selayaknya mahasiswa yang mempunyai ilmu pengetahuan yang dapat dijadikan sebagai bekal untuk meneruskan tongkat estafet kepemimpinan negara Indonesia. Hal tersebut dapat terwujud apabila mahasiswa mau belajar dengan baik. Tidak hanya belajar ilmu science saja, melainkan juga harus belajar tentang nilai-nilai bermasyarakat agar tidak dipandang sebagai seorang robot yang tidak punya unggah ungguh dan sebagai biang rusuh yang selalu meresahkan bumi pertiwi serta benar-benar menjadi agen pembangun bangsa.



No comments:

Post a Comment